Welcome to My Blog Feel free to see

Selasa, 19 November 2013

Contoh Investigasi


Lagi, Pewarna Tekstil di Jajanan Sekolah


DEPOK - Sesuai namanya, gulali atau yang biasa dikenal dengan arum manis memiliki rasa yang manis dan banyak digemari oleh siswa SD. Namun tahukah Anda, hasil uji laboratorium Dinas Kesehatan Kota Depok menyatakan sebagian pedagang menggunakan pewarna tekstil atau Rodhamin dan Methanil Yellow pada gulali.

Selain kerupuk merah atau kerupuk Padang, Dinkes mengumumkan bahwa tiga persen jajanan SD memakai bahan tambahan pangan berbahaya berupa Rodhamin, dan tiga persen lainnya menggunakan Methanil Yellow. Keduanya bukan pewarna makanan, namun pewarna tekstil.

Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Kota Depok, Yulia Oktavia mengatakan, pewarna tekstil biasanya menghasilkan warna yang lebih cerah dibandingkan pewarna makanan biasa. 

"Seharusnya para pedagang kan bisa pakai pewarna makanan, namun anak-anak kan lebih tertarik pada warna yang lebih cerah," katanya, Minggu (14/6/2009).

Yulia menambahkan, alasan para pedagang menggunakan pewarna tekstil umumnya karena harga yang jauh lebih murah dan dapat dibeli dalam jumlah banyak. 

"Jadi lebih hemat, tapi untungnya banyak, memang tidak semua, kita temukan hanya tiga persen masing-masing, tapi tetap harus hati-hati," jelasnya.

Selain gulali, kata Yulia, sebagian permen karet bulat berwarna-warni ternyata juga menggunakan pewarna tekstil. 

"Para pedagang umumnya hanya memikirkan dagangannya laku, tanpa mempertimbangkan efek sampingnya, kita memang harus kasih pengertian ke pedagang dan produsen," imbuhnya.

Rodhamin dan Methanil Yellow, jelas Yulia, dapat menyebabkan radang kulit, alergi, dan gangguan fungsi hati atau kanker hati jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama.

Contoh Opini

Apakah dampak pembangunan Hotel Amarose terhada Tugu Kujang di Bogor?

Menurut saya dampak yang dirasakan sangat besar karena Tugu Kujang sebagai ikon kota Bogor menjadi hilang daya tariknya dikarenakan Hotel Amarose berdiri berhadapan dengan Tugu Kujang dan hotel tersebut mempunyai tinggi yang melebihi tugu tersebut sehingga bila para wisatawan datang berkunjung ke kota Bogor yg pertama kali dilihat adalah hotel tersebut karena terlihat sangat mencolok perbandingannya dengan Tugu Kujang

Contoh News

JEMPOL AJAIB

Seorang anak asal Medan, Sumatera Utara mempunyai suatu keahlian yang bisa dibilang "Aneh". Dia mempunya keahlian menyembuhkan penyakit dengan cara mencelupkan jempolnya ke dalam segelas air lalu air tersebut diminumkan ke penderita atau yang punya penyakit, alhasil orang yang sakit tersebut dalam kurun waktu 2 hari akan langsung sembuh dan sehat. Keahlian Sundut ditemukan ketika sang ayah demam tinggi, sang ibu menyuruh Sundut untuk mengambil air minum buat ayahnya di dapur, dan dengan sengaja Sundut memasukkan jempolnya ke air karena iseng katanya, selama 2 hari ayahnya minum air yang telah dimasukkan jempol Sundut, lama kelamaan ayahnya merasa sehat kembali dan bisa melanjutkan aktifitasnya, selama sakit ayah Sundut tidak minum obat sama sekali karena keterbatasan biaya

Contoh Feature

Sumiati, Kartini bagi Keluarga
Gerobak Sumiati di kawasan Malioboro, pasar Beringharjo bisa dikatakan sederhana. sudah 30 th dia menggeluti profesi sebagai pedagang cemilan khas Djogja dan kelelawar bacem.
Mungkin beberapa orang tidak tahu khasiat kelelawar bacem yang bisa digunakan untuk obat asma dan gatal-gatal. Hanya di gerobak Sumiati (67) yang menjual kelelawawar bacem untuk dijadikan obat. Dia tampak tua dan keriput wajahnya, ada sebongkah luka yang berada di dekat telinga nenek tua tersebut. nenek berambut putih itu berjuang sendiri untuk menghidupi keluarganya semenjak suami yang menjadi tumpuan hidup telah tiada. Dia mengaku berjualan kelelawar bacem untuk menolong orang-orang yang menderita penyakit asma dan gatal-gatal dikulit. jika hujan datang Sumiati tidak dapat berjualan dan jika hari sudah petang dia membawa dagangannya sendiri. ” Menawi jawah, kulo mboten saged dodol,boyoke kulo pun sakit menawi mbeto kulakan ” ujar nenek berusia 67th ini. Dia mengaku sudah terlalu tua untuk bekerja seberat ini tetapi siapa lagi yang akan menafkahinya. Dia tetap kuat dan sabar dalam menjalani hidup. Sumiati mengaku senang berjualan di kawasan Malioboro karena dapat melihat orang-orang bule lalu lalang di depannya. Sumiati berjuang untuk keluarga dan dirinya serta menjadi Kartini bagi keluarga.

Minggu, 16 Juni 2013

Keuangan Usaha Kecil

Kebanyakan entrepreneur lebih tertarik pada ide-ide bisnis mereka dan menganggap manajemen keuangan adalah hal yang akan berjalan dengan sendirinya. Mereka berpikir jika bisnis bagus, keuangan juga akan sama bagusnya. Jika usaha untung, maka uang akan mengalir begitu saja. Anggapan tersebut ada benarnya, namun dapat menyesatkan. Memang benar, sumber kas usaha adalah penjualan dan keuntungan. Namun bisnis tidak sekedar bagaimana menghasilkan uang, melainkan juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikannya. Manajemen keuangan bukan sekedar bagaimana memanajemen uang kas. Tapi lebih dari itu, manajemen keuangan adalah bagaimana anda mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan sumber-sumber modal untuk membiayai usaha. Meski sederhana, pengusaha kecil dan menengah pun perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan. Berikut beberapa dasar manajemen keuangan bagi UKM.

1. Pisahkan uang pribadi dan usaha.
Kesalahan paling umum yang dilakukan pengusaha UKM dalam mengelola keuangan adalah mencampur uang usaha dengan uang pribadi. Mungkin karena usaha masih kecil, anda berpikir tidak masalah jika mencampur uang usaha dengan uang pribadi. Namun yang kebanyakan terjadi, anda sulit membedakan pengeluaran pribadi dan usaha. Walhasil, keperluan pribadi sedikit demi sedikit menggerogoti saldo uang usaha. Pisahkan uang secara fisik. Jika perlu siapkan dua kotak atau amplop atau dompet penyimpanan uang yang berbeda. Lebih baik lagi, jika anda menggunakan jasa perbankan. Buka rekening yang khusus digunakan untuk bisnis. Dan yang paling penting, bersikaplah disiplin dalam menerapkan pemisahan ini.

2. Rencanakan penggunaan uang.
Bahkan saat anda memiliki modal lebih banyak dari yang anda kira, anda tetap harus merencanakan penggunaan uang anda sebaik mungkin. Jangan hambur-hamburkan uang meski saldo kas anda tampaknya berlebihan. Tanpa perencanaan yang matang, segera saja anda akan menemukan diri anda dalam keadaan kekurangan dana. Sesuaikan rencana pengeluaran dengan target-target penjualan dan penerimaan kas. Urungkan rencana-rencana belanja modal jika tidak memberikan manfaat dalam meningkatkan penjualan atau menurunkan biaya-biaya. Lakukan analisa “cost and benefit” atau “untung rugi” untuk meyakinkan bahwa penggunaan uang anda tidak bakal sia-sia dan memberikan return yang menguntungkan.

3. Buat buku catatan keuangan.
Bisnis tidak cukup dikelola berdasarkan ingatan, melainkan dengan catatan yang lengkap. Minimal anda wajib memiliki buku kas yang mencatat keluar masuknya uang. Lalu cocokkan setiap hari saldo uang dengan catatan anda. Ini untuk mengontrol lalu lintas uang dan memastikan tidak ada uang yang terselip. Selanjutnya tingkatkan kemampuan administrasi anda untuk mencatat penjualan dan biaya-biaya. Tidak kalah penting, anda juga harus mencatat saldo-saldo hutang piutang, persediaan dan aset-aset tetap anda. Jika mampu, gunakan sistem komputer untuk memudahkan proses pencatatan. Dan alangkah lebih baik lagi jika anda bisa menerapkan sistem akuntansi yang memadai.

4. Hitung keuntungan dengan benar.
Tugas anda sebagai pengusaha adalah menghasilkan keuntungan, namun tahukah anda berapa keuntungan yang telah anda dapatkan? Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling kritikal dalam menghitung keuntungan adalah menghitung biaya-biaya. Sebagian besar biaya bisa diketahui karena melibatkan pembayaran uang tunai. Sebagian yang lain tidak berupa uang kas, seperti penyusutan dan amortisasi. Sebagian lagi belum terjadi namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di masa mendatang, seperti pajak dan bunga pinjaman.

5. Putar arus kas lebih cepat.
Jangan hanya berpusat pada keuntungan. Manajemen keuangan meliputi juga bagaimana anda mengelola hutang, piutang dan persediaan barang dagangan. Banyak usaha mengalami kesulitan kas meski catatan akuntansi mereka menunjukkan angka berwarna biru. Perhatikan bagaimana anda memutar kas. Putaran kas anda melambat jika termin penjualan kredit anda lebih lama ketimbang kulakannya, atau jika anda harus menyimpan persediaan barang dagangan. Anda harus mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit anda. Anda juga harus mampu menekan tingkat persediaan sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi order namun tanpa membebani keuangan.

6. Awasi harta, hutang dan modal.
Secara berkala, anda perlu memeriksa persediaan di gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik. Namun sebelum anda bisa melakukan itu, anda perlu mempunyai administrasi yang memadai untuk mengontrol semua itu. Hal yang sama perlu anda lakukan terhadap piutang-piutang kepada pembeli dan tagihan-tagihan dari suplier. Anda tidak mau ada tagihan yang macet atau kedobelan membayar kepada suplier gara-gara catatan anda berantakan. Jika anda tidak mampu melakukan semua itu sendiri, anda dapat mempekerjakan bagian keuangan dan menetapkan prosedur keuangan yang cukup untuk memastikan bahwa harta kekayaan usaha anda selalu terjaga dengan baik.


7. Sisihkan keuntungan untuk pengembangan usaha.
Anda berhak untuk menikmati keuntungan dari bisnis anda, namun itu bukan berarti anda boleh menghabiskannya begitu saja. Anda tetap harus menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke bidang-bidang yang menguntungkan. Semakin besar dan luas bidang usaha, semakin kompleks pengelolaan keuangan suatu usaha. Ketika usaha anda melibatkan kreditor dan investor, maka semakin tinggi tuntutan untuk mempunyai sistem pencatatan keuangan yang baik. Keberhasilan bisnis anda tidak hanya ditentukan oleh kemampuan anda menjual, melainkan juga mengatur keuangan. Semoga tujuh tips dasar manajemen keuangan sederhana ini bermanfaat dan dapat anda terapkan untuk membantu bisnis 
anda.

Proposal Bisnis Catering

1.    Visi
Karena banyaknya warga Jakarta yang kurang mementingkan kesehatan dalam makan sehingga kamu membuat bisnis catering ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dalam hal gizi dan dengan harga yang terjangkau

2.   Misi
Menyehatkan warga Jakarta dalam hal kebutuhan gizi dalam makanan, karena menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia terhitung dari tahun 1995 hingga 2011 presentase keluhan kesehatan masyarakat Indonesia mengalami kenaikan, jadi kami bersepakat untuk membuat makanan catering yang sehat dan bergizi

3.   Budaya
Karena rata-rata orang Indonesia sangat suka makan apalagi ngemil maka kami membuat makanan yang sehat serta begizi dan juga halal

4.   Analisis Pasar
Karena kesibukan masyarakat Indonesia dan kebutuhan akan makanan sehat sangat tinggi kami berpendapat catering kami akan sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan akan gizi masyarakat Indonesia


5.   Rincian Biaya dan Analisis Keuangan
a.   Lokasi: Rumah di Jalan Lembah Aren VII Blok K 12 No. 7 Pondok Kelapa – Jakarta Timur
b.   Anggaran/Biaya:
-         Beras 25Kg/20krg @200.000 x 10    :2.000.000
-         Ayam 20 ekor @30.000 x 20             :    600.000
-         Tempe/Tahu @5.000 x 30                 :    150.000
-         Aqua Gelas @12.000 x 10                  :    120.000
-         Pisang @15000 x 10                          :    150.000
-         Kerupuk                                            :    100.000
-         Kotak Pembungkus 240 Buah              :    150.000
c.   Perlengkapan
-         Gaji Karwayan 3 x 100.000                :    300.000
-         Biaya Air, Minyak Goreng, Listrik         :    500.000

Total                                                     :4.270.000

Segmentasi Pasar

Berikut ini beberapa pengertian segmentasi pasar dari berbagai sumber teori:
  1. Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat yang homogen (Gitosudarno, 2008)
  2. Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah (Amstrong, 1997:227)

Nilai strategis dari suatu segmentasi pasar adalah untuk menjawab pertanyaan berikut (Michael Porter, 2000:51):
  1. Segmen pasar mana yang seharusnya bersaing.
  2. Pada segmen mana sebaiknya perusahaan menerapkan strategi fokus. 

Nilai terpenting dari segmentasi pasar ini adalah menghantar pembeli dari produk mereka. Bagaiman karakteristik, sekalian mengidentifikasi cara¬cara yang efektif untuk dapat melayani masing-masing segmen tersebut.

Jadi segmentasi pasar merupakan proses yang menyeluruh dimana perusahaan harus memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen, paling tidak usahanya akan lebih ekonomis apabila unit-unit pembelian itu dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari usaha untuk mencapai laba maksimum.
Dasar Penentuan Segmentasi Pasar
Usaha-usaha penentuan segmentasi pasar harus disertai dengan:


  1. Tersedianya informasi tentang karakteristik konsumen yang mudah diukur.
  2. Tingkat efektifitas pemusatan usaha pemasaran pada segmen pasar yang dipilih.
  3. Tingkat keuntungan dan luas sempitnya segmen pasar.

Pembagian pasar dalam kelompok-kelompok pasar sangat dipengaruhi oleh tipe produk, sifat permintaan, cara-cara penyaluran, media yang tersedia untuk komunikasi pemasaran dan motivasi pembelian konsumen. Pentingnya penentuan sasaran pasar menuntut untuk dilakukannya segmentasi pasar dengan suatu dasar segmentasi yang tepat dan berguna bagi perencanaan strategis pemasarannya.

Adapun dimensi yang dapat dipakai sebagai dasar seamentasi pasar adalah sebagai berikut:


  1. Variabel geografi
  2. Variabel demografi
  3. Variabel psikografi
  4. Variabel perilaku

Keempat dasar segmentasi pasar ini masing-masing mempunyai tekan yang berbeda, namun mempunyai implikasi yang sama bagi perusahaan, yaitu perusahaan dapat membentuk prereferensi terkelompok dari konsumen terhadap suatu produk / merk tertentu.


Syarat Segmentasi Pasar yang Efektif
Diantara segmen pasar yang ada terdapat segmen yang menarik (attractive segment) yaitu segmen pasar yang belum terlayani, atau sudah terlayani tetapi kurang baik. Disamping memperhatikan segmen pasar yang menarik tersebut, masih ada faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menunjang usaha segmentasi secara efektif. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Measurability
Yaitu tersedianya tingkat informasi mengenai sifat-sifat pemtieli, sejauh mana syarat-syarat tersebut dapat diukur, baik secara kualaatif maupun secara kualitatif.

2. Accessbility
Yaitu tingkat dimana perusahaan itu secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.

3. Substantiality
Dimana segmen yang dipilih tersebut cukup luas bagi pemasaran tersendiri, sehingga mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

4. Actionability
Yaitu sejauh apa program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

Tingkat Pemasaran
Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
·         Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
·        Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
·         Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih sempit.
·         Pemasaran mikro

Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.

Sabtu, 04 Mei 2013

My 100 Bucket List

Gerald Edward
2SA01 - 19611347


My 100 Bucket List
1. Have a Car
2. Have a Motorcycle
3. Have a House
4. Own an Apartment
5. Marry my Girlfriend
6. Graduated from College
7. Be an Ambassador
8. Travel to France
9. Hiking
10. Play Basketball with my Senior High School friends
11. Meet my Ancestors
12. Meet Pope
13. Dispatched My Parents to Vatican
14. Playing my favorite game
15. Have a son
16. Have a daughter
17. Want to see my parents smile and laugh
18. Travel to US
19. Want to meet Barrack Obama
20. Own a Siberian Husky
21. Own a City
22. Watching Old Movies
23. Win an Oscar
24. Jogging
25. Sleeping
26. Eating
27. Playing Chess
28. Train a Dragon
29. Flying
30. Using Trampoline
31. Bungee Jumping
32. Swimming in the Ocean
33. Invent Something
34. Make my Parents Proud
35. Build a Tree House
36. Write a Novel
37. Hunting in the Forest
38. Meet My Favorite Football Player "Gianluigi Buffon"
39. Read 100 Novels in 1 Week
40. Snorkeling
41. Diving
42. Jumping From Waterfall
43. Learn about Theology
44. Have Various Fish in my Aquarium
45. Watching Horror Movies
46. Watching Action Movies
47. Go Abroad
48. Continue my College to London
49. Stay Alive
50. Become President
51. Be the Strongest person on Earth
52. Sleep 10 hours a day
53. Eat Korean Food
54. Eat Japanese Food
55. Make a Robot
56. Helping Poor Children
57. Killing Cockroaches to Extinction
58. Learn Karate
59. Learn Wu-Shu
60. Learn Aikido
61. Meet Bruce Lee
62. Meet Muhammad Ali
63. Meet Michael Jackson
64. Starring a Movie
65. Make a Movie
66. Producer a Movie
67. Meet Jason Statham
68. Meet Vin Diesel
69. Stargazing
70. Go to the North Pole
71. Meet Santa Clause
72. Adventuring to Backwoods
73. See a T-Rex
74. Make Jurassic Theme Park
75. Riding Roller Coaster 20x
76. Do a Paragliding
77. Do a Skydiving
78. Driving a Plane
79. Driving a Train
80. Own a Mountain
81. Have a 1.000.000 Kilos Gold
82. Build an Orphanage House
83. Have a Long Hair
84. Around the World With my Bicycle
85. Explore The Green Canyon
86. Go to Disneyland
87. Drink Wine
88. Standing under Eiffel Tower
89. Standing behind Pisa Tower
90. See Olympic Games
91. Go Sailing
92. Become a Chef
93. See Mona Lisa Picture
94. See Stonehenge
95. Master my Literature Lesson
96. Meet my Childhood Friends
97. Be a Lion or Tiger Zookeeper
98. Always Laugh
99. Make a Book about Myself
100. Complete all My Dreams


The most 5 are:
1. Dispatched my Parents to Vatican.
Because that is my Dream to make their dream come true, and to see a lot of smile in their face. I want to pay of my mistakes in the past

2. Graduated from College
I want to see my parents happy by graduated from my College and have a CUM LAUDE so i can continue to make my family happy everyday

3. Marry my Girlfriend
Because I Love her so much and i will do anything to make her happy, to see her smile and her laugh and most of all to live with her forever

4. Have a Son and Have a Daughter
I love children, because they can make our mood from sad to happy and vice versa of course, especially I want to have a Children from my wife later

5. Have a House
Because i want to have a place where all of my family can be together and share our happiness to the world

Jumat, 03 Mei 2013

Kewirausahaan

Makalah Kewirausahaan
Gerald Edward
2SA01 - 19611347



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena oleh rahmat dah kebaikannya, kita bisa menyelesaikan makalah Kewirausahaan ini. Adapun hal yg ingin kami tunjukan adalah karena kewirausahaan
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Kewirausahhan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Rooshwan Budhi Utomo dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat agar bisa berguna bagi orang lain.







Pembahasan

Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli:

# JOSEPH C. SCHUMPETER
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut


# RAYMOND W.Y. KAO
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.


# RICHARD CANTILLON
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi


# SCHUMPETER
Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu)


# SYAMSUDIN SURYANA
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.


# PRAWIROKUSUMO
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup




Proses kewirausahaan

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.

Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:

  • Percaya diri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Berani mengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi ke masa depan
  • Jujur dan tekun

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:

  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Tahap-tahap kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:

Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.

Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

  • Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.



Sikap wirausaha

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

  • Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

  • Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

  • Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.

  • Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

  • Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

  • Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

  • Tidak kompeten dalam manajerial.

Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

  • Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
  • Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
  • Gagal dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

  • Lokasi yang kurang memadai.

Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.

  • Kurangnya pengawasan peralatan.

Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

  • Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.

Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.

  • Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.





Penutup

Demikian makalah kewirausahaan ini saya buat untuk menggenapi tugas yang diberikan oleh dosen softskill. Dan terima kasih semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah tentang kewirausahaan ini.